TIPS MENGATASI PERILAKU ANAK YANG KONSUMTIF

Belakangan ini, banyak produk yang dijual untuk keperluan anak anak, mulai dari tas, baju, topi, kaos yang beraneka ragam, dan berbagai barang yang biasa diminati oleh anak anak berupa berbagai aksesoris untuk menunjang penampilan anak, terlebih remaja. Untuk orangtua yang berkantong tebal, hal ini mungkin tidak menjadi masalah,meskipun pada dasarnya anakpun harus memahami pengertian yang diberikan oleh orangtuanya. Namun bagi orangtua yang berpenghasilan pas pasan, hal ini sangat memberatkan, terlebih bila mereka memiliki anak lebih dari 1 orang. Sebab biasanya jika permintaan salah satu anak dikabulkan, maka permintaan anak yang lainnya juga harus dikabulkan. Biasanya orangtua akan bertindak seperti ini, agar tidak terjadi kecemburuan bagi anak.  Namun, mengingat anak itu juga nantinya harus berdiri sendiri, dalam arti harus mampu menafkahi dirinya sendiri, maka orangtua harus mengajarkan anak untuk memahami  berbagai hal berikut ini:

Jelaskan kepada anak manfaat uang

Untuk memenuhi berbagai kebutuhan manusia, maka alat tukar yang digunakan adalah uang. Maka jika seseorang tidak memiliki uang, maka ia akan sulit untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.

Tanyakan kepada anak manfaat dari barang yang hendak dibelinya

Anak anak sering tanpa sadar, mengikuti tren. Begitu banyak hal yang dapat memancing emosi anak untuk membeli barang dan berprilaku konsumtif. Antara lain informasi tentang produk baru yang bisa didapat dari media elektronik ataupun berbagai iklan. Terlebih bila ada temannya yang memiliki barang yang lagi ngetren dan iapun ingin memilikinya, meskipun mungkin ia sudah memiliki barang tersebut, tapi barang miliknya sudah mulai ketinggalan mode. Untuk itu anda dapat menanyakan lebih dahulu  dan diskusikan dengan anak apa  manfaat bila ia membeli barang yang baru, terlebih misalnya bila barang tersebut di samping mahal, juga adalah barang elektronik. Minta anak menyebutkan apa saja fungsi2nya, apakah dapat mendukung pendidikannya, mis. Computer yg hrs di up grade, atau hanya sekedar tahu kecanggihan barang tersebut, dapat dilihat di pameran produk yang diinginkan, tanpa perlu membelinya, bukan ?

Tanyakan apakah keperluan terhadap barang tersebut mendesak

Bila sangat mendesak, anda dapat memenuhi permintaannya. Bila harganya terlalu mahal menurut anda, anda dapat membeli barang yang serupa dengan yang diinginkan tetapi mungkin dengan harga yang lebih murah (second grade). Jelaskan pada anak, bahwa barang yang bagaimanapun suatu saat akan aus dan harus dibeli lagi, yang penting kualitasnya tidak terlalu jelek. Sisa uangnya dapat ditabung.

Setiap semester, tanyakan apa keperluan anak

Untuk anak yang telah memasuki usia sekolah, tiap semester, pastinya butuh membeli buku, buku tulis baru dan perlengkapan sekolah lainnya. Agar anggaran memadai, anda dapat mencatat kebutuhan secara umum per semester, dan diskusikan dengan anak sehingga diperoleh anggaran yang lebih tepat.

Sesuaikan dengan anggaran anda

Jangan pernah lupa untuk menyesuaikan kebutuhan anak dengan jumlah anggaran anda. Anakpun harus memahami kondisi orangtuanya. Jelaskan pada anak, bahwa  menolak permintaan anak, bukan beraerti anda tidak mencintainya.

Berdiskusi tentang prioritas kebutuhan

Kebutuhan anak cukup banyak. Mulai dari perlengkapan sekolah dan lainnya. Berbagai kebutuhan tersebut dapat dijadwalkan, misalnya jika perlengkapan sekolah pada semester sebelumnya masih bisa dipakai, dapat dipakai kembali. Prioritas utama kebutuhan harus dilakukan, sehingga sejak dini anak tahu apa yang paling utama dibutuhkannya. Misalnya anak butuh game terbaru, buku tulis, kaos kaki, tas,  anda dapat mengatur kebutuhan apa yang paling utama, bersama anak.

Jelaskan kebutuhan dan pengeluaran rumah tangga secara detail

Memberi penjelasan tentang pengeluaran rumah tangga perlu dilakukan, agar anak memahami orangtuanya, tidak menganggap orangtua pelit, dan membandingkannya dengan orangtua lainnya.

Jelaskan pemasukan anda dan kapan anda gajian

Untuk anak remaja dan beranjak dewasa, jumlah pemasukan orangtua juga perlu diketahui oleh anak, dan kapan anda menerima gaji. Bicarakan baik baik, agar anak tidak stress mendengarnya. Berikan contoh contoh, agar anakpun bersyukur dengan rezeki yang diterima orangtua.

Jelaskan apa pekerjaan anda,

Setiap anak pastinya tahu apa pekerjaan orangtuanya, namun secara detil tentu saja mereka ada yang belum memahaminya. Untuk itu anda dapat menjelaskan detil pekerjaan anda.

Jelaskan apakah pemasukan anda tetap atau bervariasi

Banyak jenis pekerjaan yang memperoleh pendapatan tetap maupun bervariasi, tergantung bidang yang anda geluti. Misalnya dokter, pengacara, dapat memperoleh penghasilan yang variatif, namun pekerja swasta umunya memperoleh pengfhasilan tetap. Diskusikan hal ini dengan anak.

“saling memahami itu penting, agar kelak jika anak berkeluarga, iapun akan melakukan hal yang sama”

Leave a comment